Aksi tutup jalan tolak tahapan Pilkades picu konflik horizontal masyarakat

Menitikata.com - TAKALAR. Pasca pengumuman hasil seleksi tambahan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak tahun 2022, gelombang protes pendukung salah satu bakal calon yang dinyatakan gugur masih terus berlangsung. 

Aksi tutup jalan pada dua jalur trans nasional  dilakukan sebagai bentuk protes atas hasil seleksi tambahan yang dilakukan oleh P2KD bekerjasama dengan tim Independen yang menggugurkan salah satu bakal calon. 

Hari ini, Selasa (15/11/2022) aksi tutup jalan dengan memasang palang serta menyalakan api dibadan jalan masih berlangsung. 

Hal ini memicu protes dari pengendara yang melintas atas aksi berlarut-larut yang dilakukan bakal calon beserta pendukungnya. Para pengendara merasa kesal dan memaksa untuk melintas. 

Konflik horizontal pada kalangan masyarakat pun tidak terelakkan. Bentrokan yang  diwarnai saling lempar batu dan saling serang antara pengendara dan pengunjuk rasa pun terjadi. 

Hal demikian terjadi di Jalan Poros Galesong. Dari kiriman video yang beredar di grup whatsapp nampak saling lempar  antara pengendara dan pengunjuk dari batu-batu yang berseliweran dibadan jalan. 

Warga sekitar yang melihat kejadian tersebut histeris dan mencari keberadaan polisi yang saat itu tidak berada di TKP. 

"Deh kodong kenapa ini kodong, kenapa dikosongkan kantor Polisi, mana polisi," Ujar salah seorang wanita yang merekam aksi saling serang tersebut. 

Beruntung, aparat kepolisian dengan cepat berada di lokasi kejadian dan mampu meredam aksi saling serang tersebut. 

"Bentrokan tidak berlangsung lama dan tidak ada korban jiwa. Kami akan selalu sigap dalam melakukan pelayanan, termasuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang berpotensi menimbulkan gangguan Kantibmas di masyarakat," kata Kapolsek Galesong Selatan Iptu Basri.