Menitikata.com - TAKALAR. Sabtu (10/9), Bertempat di Kampus ITP Takalar, Tamasaju, Galesong Utara, Pendiri ITP, Syamsari Kitta meresmikan pembentukan Pusat Studi Pengelolaan Limbah sebagai salah satu agenda strategis Kampus.
Dalam arahannya, Syamsari mengatakan bahwa, ITP sejak awal didirikan sebagai sekolah kewirausahaan. Mahasiswa harus dididik menjadi wirausaha sehingga pada saat lulus tidak lagi menjadi beban tetapi dapat memberi solusi. Lulusannya diharapkan menciptakan lapangan usaha.
"wirausaha selalu memandang bahwa sekelilingnya adalah sumberdaya yang menguntungkan walaupun dalam pandangan masyarakat awam mungkin tidak berguna seperti limbah ini. Itulah yang mendasari Institut Teknologi Pertanian membentuk Pusat studi pengelolaan limbah " Jelas Syamsari yang juga Bupati Takalar ini.
Arif Atul Mahmuda Dullah M,Kes yang ditugaskan sebagai Kepala Pusat Studi Lingkungan ini mengungkapkan bahwa tugas ini adalah tantangan yang perlu dijawab.
"Saya dulu kuliah di FKM, Jurusannya kesehatan lingkungan. Dulu setiap kali bicara limbah, bicara sampah, selalu dengan nada agak mengejek. Tapi belakangan saya menyadari, bahwa ternyata Allah itu menitipkan rezeki sebagian manusia, pada sesuatu yang telah dibuang, yaitu limbah". Jelas Arif.
Ide pembentukan Pusat Studi Pengelolaan Limbah ini lebih fokus pada pengelolaannya, yaitu mengelola sesuatu yang telah menjadi masalah bagi lingkungan. Sementara Di berbagai perguruan tinggi, telah lama dibentuk Pusat studi lingkungan yang konsennya pada pengendalian dan pencegahan kerusakan lingkungan.
"Di ITP ini, kita konsern mengelola apa yang telah menjadi "dampak". Kita akan olah limbah ini dengan pandangan "ekonomi circular", ada orientasi wirausaha di situ, sehingga terjaga keberlanjutannya dan berpeluang untuk melibatkan masyarakat dalam jumlah banyak". Tutup Arif