Menitikata.com - TAKALAR. Bupati Takalar Dr. H. Syamsari, S.Pt., M.M bersama para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat mendeklarasikan pencanangan Takalar merdeka sampah dalam momentum semarak hari kemerdekaan, Selasa (16/8/2022) pagi.
Pencanangan ini disertai dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DLH) Takalar dengan Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi & Maluku (P3E Suma) Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Institut Teknologi Pertanian (ITP) Takalar, Apdesi Takalar, KNPI dan BKPRMI Takalar tentang pendampingan Takalar merdeka sampah.
Takalar merdeka sampah secara garis besar akan melibatkan ASN, para murid dan siswa sekolah, para pemuda, tokoh agama serta masyarakat umum memilah dan mengolah sampah sebelum dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
"Salah satu yang harus ditingkatkan adalah sektor pariwisata, untuk membuat kita pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat. Gerakan merdeka sampah adalah salah satu jalannya. Karena jika lingkungan kita bersih, bebas sampah maka orang akan tertarik datang," Kata Bupati Takalar Dr. H. Syamsari di Lapangan Makkatang dg Sibali.
Bupati Inovatif lingkungan hidup ini menjelaskan lebih detail bahwa para siswa akan dibentuk karakternya dilingkungan sekolah untuk mampu membedakan dan memilah sampah.
Ini kemudian akan berlanjut di TKA/TPA tempat para siswa mengaji dengan bantuan BKPRMI yang menaungi tempat mengaji di Takalar.
"Jadi mereka akan dibangun karakternya selama 12 jam di sekolah dan di TK/TPA, sisanya dirumah dari didikan para orang tua.
Melalui program ini, Bupati berharap Takalar menjadi yang terdepan dalam program zero waste atau bebas sampah, yang merupakan target pemerintah pusat tahun 2025.
Sementara itu, Kepala Tata Usaha P3E Suma KLHK berkomitmen P3E Suma KLHK siap mensuport pemerintah daerah dalam program merdeka sampah ini.
"Kita mensuport sepenuhnya dan akan mendampingi kegiatan yang dilakukan Pemkab Takalar dalam rangka mengurangi sampah. Kita akan buktikan bahwa Takalar bisa tong ji bebas sampah. Karena belum ada daerah lain yang mampu seperti Takalar bertekad dan melakukan pencangan gerakan Takalar merdeka sampah ini," Pungkasnya.
Pencanangan dilanjutkan dengan pawai instansi dengan mengenakan kustom daur ulang sampah plastik, dan kain shiborita sebagai produk lokal yang memanfaatkan kain bekas.