Menteri Pertanian lepas ekspor porang dari Takalar ke China

Menitikata.com - TAKALAR. Pelepasan perdana ekspor porang PT. Insan Agro Sejahtera sebanyak 110 ton senilai Rp 4 Miliar oleh Menteri Pertanian Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H, M.Si., M.H, di Dusun Panjo'jo, Desa Lassang Barat, Sabtu (9/7/2022). 

Wakil Bupati Takalar H. Achmad Se're S.Sos bersama Sekda Takalar H. Muh. Hasbi, S.Stp, M.Ap hadir mendampingi pelepasan ekspor oleh Menteri Pertanian. 

Porang yang dilepas rencananya akan di ekspor ke negara tujuan China untuk dijadikan sebagai produk kecantikan, bahan makanan, juga sebagai bahan baku obat-obatan. 

Wabup Takalar dalam sambutannya dihadapan Menteri Pertanian menyampaikan bahwa ekspor ini merupakan ekspor perdana  Porang yang ada di Takalar. 

Ia berharap ekspor perdana ini bukan hanya lancar diawal tetapi juga lancar untuk kedepannya. 

"Kehadiran bapak Menteri hari ini semoga memberi ide dan gagasan bagi petani porang maupun pengusaha porang di kabupaten Takalar," Kata H. Achmad Se're. 

Wakil Ketua DPRD Sulsel Syahruddin Alrif sekaligus salah satu pelopor budidaya Porang di Sulawesi Selatan menyampaikan bahwa Porang saat ini memiliki nilai dari yang sebelumnya tidak bernilai. 

"Namun, hampir 2 tahun ini porang tidak bisa diekspor. Tapi akhirnya bisa lagi dijual tahun ini. Beberapa bulan lalu harganya drop tapi sekarang sudah beranjak naik. Kita harus tetap optimis harganya naik kareja semakij mahal petani semakin suka," Pungkasnya. 

Hal ini direspon positif oleh Mentan Syahrul Yasin Limpo. Ia menantang pengusaha porang agar tidak hanya mengekspor bahan baku, tetapi membuatnya dalam berbagai produk olahan. 

"Ini sesuatu yang sangat menguntungkan. Jika ini dijadikan beras shirataki maka harganya akan mencapai 200 ribu. Jangan hanya di ekspor tetapi di buat menjadi olahan seperti tepung, beras, dan mie untuk produksi dalam negeri," Kata Menteri yang akrab disapa Komandan ini. 

Meskipun begitu, Ia mewanti-wanti petani agar tidak menjadikan porang sebagai tanaman utama karena masa panennya hampir satu tahun. 

"Ini tanaman bonus, bukan tanaman utama jadi ini bisa dikontrol kapan bisa diambil kapan ditahan. Kalau murah ya jangan diambil simpan hingga naik harganya. Karena awet. Mudah-mudahan semua bisa tanam porang, tapi jangan bergantungnhanya pada itu. Tambahkan diatasnya pisang, kelapa,  sehingga pendapatan naik," Tambahnya.